by Bambang Sugiarto on Tuesday, August 23, 2011 at 1:06pm
Scalping adalah teknik dimana trading dilakukan dengan akumulasi posisi yang cukup banyak dan meng-eksekusinya dalam waktu cepat, dengan target perolehan point relatif sedikit sekitar 1 sampai 10 pips.
Teknik ini termasuk short-term yang memanfaatkan gelombang kecil harga yang terjadi dalam market yang tenang, tapi dapat mendulang akumulasi point (apabila terus benar membaca tren kecil) dalam jumlah banyak dalam market. Banyak trader pemula yang agresif mengandalkan teknik ini. Namun apabila mereka adalah trader senior dan memiliki emosi stabil biasanya akan menghindari teknik ini karena mereka menggolongkannya pada teknik spekulasi.
Teknik ini baru berhasil apabila anda memiliki akurasi prediksi tren yang sangat tinggi. Terutama karena kebanyakan pengguna teknik ini sangat jarang yang menggunakan stop loss. Resiko ini akan berlipat ganda manakala anda dikenai beban komisi. Sehingga teknik ini termasuk golongan teknik spekulasi karena memanfaatkan time frame (TF) yang kecil yaitu M1, M5 atau M15. Hal ini berbeda dengan karakter investor yang lebih memilih pada TF yang besar minimal H1 untuk menghindari jebakan false signal. Semakin kecil TF maka akan semakin tinggi jebakan false signal.
Selain itu, metode ini akan sangat menyita waktu Anda untuk memonitoring harga hingga menelantarkan pekerjaan utama Anda. Bahkan tidak jarang menimbulkan panik apabila tiba-tiba harga bergerak melawan posisi yang terlanjur diambil (dan kasus ini sangat dominan terjadi). Maka metode ini pada akhirnya berlawanan dengan prinsip investasi dimana uang yang bekerja untuk Anda (passive income).
Teknik ini termasuk short-term yang memanfaatkan gelombang kecil harga yang terjadi dalam market yang tenang, tapi dapat mendulang akumulasi point (apabila terus benar membaca tren kecil) dalam jumlah banyak dalam market. Banyak trader pemula yang agresif mengandalkan teknik ini. Namun apabila mereka adalah trader senior dan memiliki emosi stabil biasanya akan menghindari teknik ini karena mereka menggolongkannya pada teknik spekulasi.
Teknik ini baru berhasil apabila anda memiliki akurasi prediksi tren yang sangat tinggi. Terutama karena kebanyakan pengguna teknik ini sangat jarang yang menggunakan stop loss. Resiko ini akan berlipat ganda manakala anda dikenai beban komisi. Sehingga teknik ini termasuk golongan teknik spekulasi karena memanfaatkan time frame (TF) yang kecil yaitu M1, M5 atau M15. Hal ini berbeda dengan karakter investor yang lebih memilih pada TF yang besar minimal H1 untuk menghindari jebakan false signal. Semakin kecil TF maka akan semakin tinggi jebakan false signal.
Selain itu, metode ini akan sangat menyita waktu Anda untuk memonitoring harga hingga menelantarkan pekerjaan utama Anda. Bahkan tidak jarang menimbulkan panik apabila tiba-tiba harga bergerak melawan posisi yang terlanjur diambil (dan kasus ini sangat dominan terjadi). Maka metode ini pada akhirnya berlawanan dengan prinsip investasi dimana uang yang bekerja untuk Anda (passive income).
0 komentar :
Posting Komentar