Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label Kedokteran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kedokteran. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Januari 2012

Tabel Pemeriksaan Denver II dan jadwal imunisasi terbaru

Assalamu'alaikum Wr Wb,
Pasti sudah tahu kan apa pemeriksaan denver II itu ? Yups, pemeriksaan denver II adalah suatu pemeriksaan yang digunakan u/ screening perkembangan Anak dari lahir sampai usia 6 tahun, yang meliputi 4 aspek penilaian yaitu personal sosial, motorik kasar, bahasa, dan motorik halus dengan 125 item di dalamnya.

Pada kesempatan ini saya akan share Tabel / Grafik Pemeriksaan Denver II Berbahasa Indonesia dalam bentuk gambar PNG, jelas gambarnya, dan paling penting mudah dibaca. Langsung saja, kita lihat Tabel Pemeriksaan Denver II Berbahasa Indonesia

denver ii
Klik gambar untuk memperbesar, klik kanan save image as..
- Jika belum bisa menyimpan gambar  Tabel / Grafik Pemeriksaan Denver II, klik kanan pada gambar > open link in new tab > save image.

Setelah men - share Tabel / Grafik Pemeriksaan Denver II, satu lagi yang ingin saya share yaitu jadwal  jadwal imunisasi terbaru ( 2011 ),

jadwal imunisasi terbaru
Klik gambar untuk memperbesar, klik kanan save image as..

- Jika belum bisa menyimpan gambar jadwal imunisasi terbaru 2011 , klik kanan pada gambar > open link in new tab. save image.

Dan berikut adalah keterangan yang tertulis pada jadwal imunisai 2011 rekomendasi IDAI :

•  Hepatitis B: Pertama diberikan dalam waktu 12 jam setelah Iahir.

•  Vaksin Polio: Diberikan saat kunjungan pertama. Bayi yang lahir di RB/RS diberikan vaksin OPV saat bayi dipulangkan untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain. Selanjutnya untuk polio-1, polio-2, polio-3 dapat diberikan vaksin OPV atau IPV.

•  Vaksin BCG :  Optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan. Bila vaksin BCG akan diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin. Bila uji tuberkulin pra-BCG tidak dimungkinkan, BCG dapat diberikan, namun harus diobservasi dalam 7 hari. Bila ada reaksi lokal cepat di tempat suntikan (accelerated local reaction), perlu dievaluasi lebih lanjut ( diagnostik TB ).

•  Vaksin DTP : Diberikan pada umur 3 – 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan Hepatitis B atau Hib. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun. Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan. Untuk anak umur di atas 7 tahun dianjurkan vaksin Td.

•  Vaksin Campak : Diberikan pada umur 9 bulan, vaksin ulangan diberikanpada umur 5 — 7 tahun. Program BIAS : disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan.

•  Vaksin Pneumococcus (PCV) : Dapat diberikan pada umur 2,4,6, 12-15 bulan. Pada umur 5 – 12 bulan, diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; pada umur >1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu dosis ulangan 1 kali pada umur 15 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali.

•  Vaksin Rotavirus : Monovalen (Rotatrix) diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen (Rotateq) diberikan 3 kali, Rotarix dosis I diberikan umur 6 - 14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Sebaiknya vaksinasi Rotarix slesai diberikan umur 16 minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu. Vaksin Rotateq : dosis ke-1 diberikan umur 6-112 minggu, interval dosis ke-2, dan ke-3, 4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan umur < 32 minggu ( interval minimal 4 minggu ).

•  Vaksin Varicella : Dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Bila diberikan pada umur >12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.

•  Vaksin MMR : Dapat diberikan pada umur 12 bulan, apabila belum mendapat vaksin campak umur 9 bulan. Selanjutnya MMR ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun.

•  Vaksin Influenza : Diberikan pada umur ≥ 6 bulan, setiap tahun. Untuk imunisasi primer anak 6 bulan - < 9 tahun diberi 2 x dengan interval minimal 4 minggu.

•  Vaksin HPV : dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Jadwal vaksin HPV bivalen (Cervarix) 0,1, 6 bulan; vaksin HPV tetravalen 0, 2, 6 bulan.

Like this yo ..!

Semoga Tabel Pemeriksaan Denver II dan jadwal imunisasi terbaru bermanfaat, Wassalamu'alaikum Wr Wb.

Read More →

Jumat, 18 November 2011

Endotrakeal tube masuk ke dalam pulmo dekstra

et masuk ke pulmo
Endotrakeal Tube ke pulmo dextra
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Mau post apa ya ? Bingung nih. Mendingan posting tugas semester lalu. Itung itung refresh disiplin ilmu kuliah semester kemarin. Tugasnya yaitu

Pertanyaan :
Mengapa endotrakeal tube (ET) bila pemasangannya terlalu dalam akan masuk ke dalam pulmo dekstra ?

Jawab :
Pemasangan ET terlalu ke dalam akan lebih masuk ke dalam pulmo dekstra karena dilihat dari segi anatomi paru-paru  sebelah kanan memiliki bronchus principalis dekstra memiliki diameter yang lebih besar , lebih proximal , lebih pendek , tidak membentuk sudut ( sudut antara trakea dan bronkus kanan lebih mendekati 180ยบ ), dan lebih merupakan lanjutan dari trachea  dari pada bronkus principalis sinister . Hal inilah yang menyebabkan biasanya benda asing ( misal ET , dll )  lebih cenderung masuk ke bronchus principalis dekstra / pulmo dekstra daripada broncus principalis sinistra / pulmo sinister.

anatomi trakea
Klik untuk Perbesar Gambar

DAFTAR PUSTAKA :
1.    Snell,Richard S, . 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran; alih bahasa Liliana Sugiharto; Ed 6. EGC : Jakarta.
2.    Efiaty Arsyad Soepardi (eds). 2007. Buku Ajar Ilmu THT Edisi Lima. Jakarta: FK UI
3.    Putz R & R. Pabst. 2005. Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Edisi 21 jilid 2. EGC : Jakarta

Dengan ini, semoga dapat mengingatkan saya tentang Sebab Mengapa endotrakeal tube (ET) bila pemasangannya terlalu dalam akan masuk ke dalam pulmo dekstra. Syukur syukur bila postingan ini bermanfaat bagi orang lain. 


Terima kasih, Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Read More →

Minggu, 02 Oktober 2011

PERBEDAAN STROKE HEMORAGIK DAN STROKE NON-HEMORAGIK

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Ini adalah salah satu tugasku yang ditulis di buku putih waktu skill lab sistema saraf kemarin tentang perbedaan stroke hemoragik ( Perdarahan Intra serebral ( PIS ) dan Perdarahan Sub Arachnoid ( PSA ) )dan stroke non hemoragik. Saya postingkan ke blog ini dengan tujuan sebagai catatan kuliah pribadi dan syukur syukur bisa dibaca orang lain kemudian menjadi manfaat. Semoga saja.

Tanpa menunggu lama ( ntar malah stroke beneran.....hehehe ). Ini dia....


 

PERBEDAAN STROKE HEMORAGIK DAN STROKE NON-HEMORAGIK


 Gejala Klinis
Stroke Hemoragik
Stroke Non Hemoragik
PIS
PSA
1.      Gejala defisit lokal
Berat
Ringan
Berat/ringan
2.      SIS sebelumnya
Amat jarang
-
+/ biasa
3.      Permulaan (onset)
Menit/jam
1-2 menit
Pelan (jam/hari)
4.      Nyeri kepala
Hebat
Sangat hebat
Ringan/ tak ada
5.      Muntah pada awalnya
Sering

Sering

Tidak, kecuali lesi di batang otak
6.      Hipertensi
Hampir selalu
Biasanya tidak
Sering kali
7.      Kesadaran
Bisa hilang
Bisa hilang sebentar
Dapat hilang
8.      Kaku kuduk

Jarang

Bisa  ada pada permulaan
Tidak ada

9.      Hemiparesis
Sering sejak awal
Tidak ada
Sering dari awal
10.  Deviasi mata
Bisa ada
Tidak ada
mungkin ada
11.  Gangguan bicara
Sering
Jarang
Sering
12.  Likuor
Sering berdarah
Selalu berdarah
Jernih
13.  Perdarahan Subhialoid
Tak ada

Bisa ada

Tak ada

14.  Paresis/gangguan N III
-
Mungkin (+)
-

Sumber :
Priguna, Sidharta. Neurologi Klinis dalam Praktek Umum. Dian Rakyat : jakarta.


Semoga Bermanfaat
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Read More →