Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 30 September 2010

Dua Carik Kertas Pesan Bom Kali Malang


Dua Carik Kertas Pesan Bom Kali Malang, ditemukan disaku celana pelaku peledakan di Kalimalang,

Pesan Pelaku Bom Kali Malang


Ini adalah pembalasan pada kalian sekutu-sekutu setan yang membunuh, menghukum mati, dan menahan mujahidin. Kami siap mati untuk agama yang mulia ini.



Bom shahid Ini adalah untuk kalian semua orang-orang kafir. Kalian akan kami kejar walaupun kalian lari ke awan. Kematian kalian itu pasti Mujahidin masih hidup di Indonesia."



Polisi belum memastikan apakah kata-kata itu ditujukan kepada polisi. Saat ini pelaku yang diidentifikasi sebagai Ahmad bin Abu Ali (35) dirawat di RS P

Read More →

Kronologi Ledakan Bom Kalimalang

Kronologi Ledakan Bom Kalimalang, Bom yang meledak di Kalimalang menimbulkan banyak korban jiwa, terutama dari Pihak kepolisian

Kronologi Ledakan Bom Kalimalang

.

  • Seseorang mengendarai sepeda onthel [sepeda kayuh], di mana di boncengan belakang ada barang,"
  • Bom Kalimalang meledak jam 09.00 WIB
  • Yang membawa Bom adalah AH, lalu dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, dan berusia 38 Tahun
  • Masuk ke rumah sakit sekitar pukul 10.00 WIB dengan kondisi luka di daerah pipi, wajah, dan leher. Juga patah pada lengan kanan, patah kaki kanan. "Badan sebelah kanan semuanya
  • Jenis bahan peledak belum diketahui apakah, apakah low explosive, atau high explosive.
Pasar Sumberarta. Lokasi ledakan sekitar 100 meter dari pos polisi

Read More →

Rabu, 29 September 2010

Kronologi Bentrokan di Tarakan

Kronologi Bentrokan di Tarakan yang mengakibatkan jatuhnya korban ratusan jiwa

Kronologi Bentrokan di Tarakan



  • Minggu, 26 September 2010, sekitar pukul 22.30 Wita
    Abdul Rahmansyah, warga Kelurahan Juata Permai, dikeroyok lima orang tak dikenal saat melintas di Perum Korpri, Jalan Seranai III, Juata, Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan. Ia terluka di telapak tangan. Abdul pulang ke rumah untuk meminta pertolongan dan diantar pihak keluarga ke RSU Tarakan untuk berobat.

  • Senin, 27 September 2010
    Sekitar pukul 00.30 Wita, Abdullah (56), orangtua Abdul Rahmansyah, beserta enam orang yang merupakan keluarga dari suku Tidung berusaha mencari para pelaku pengeroyokan dengan membawa senjata tajam berupa mandau, parang, dan tombak. Mereka mendatangi sebuah rumah yang diduga sebagai rumah tinggal salah seorang dari pengroyok di Perum Korpri.

    Penghuni rumah yang mengetahui rumahnya akan diserang segera mempersenjatai diri dengan senjata tajam berupa badik dan parang. Setelah itu, terjadilah perkelahian antara kelompok Abdullah dan penghuni rumah tersebut yang adalah warga suku Bugis Latta. Abdullah meninggal akibat sabetan senjata tajam.

  • Pukul 01.00 Wita, sekitar 50 orang dari kelompok suku Tidung menyerang Perum Korpri. Para penyerang membawa mandau, parang, dan tombak. Mereka merusak rumah Noordin, warga suku Bugis Letta.

  • Pukul 05.30 Wita terjadi pula aksi pembakaran rumah milik Sarifudin, warga suku Bugis Latta, yang juga tinggal di Perum Korpri.

  • Pukul 06.00 Wita, sekitar 50 orang dari suku Tidung mencari Asnah, warga suku Bugis Latta. Namun, ia diamankan anggota Brimob.

  • Pukul 10.00 Wita, massa kembali mendatangi rumah tinggal Noodin, warga suku Bugis Latta dan langsung membakarnya.

  • Pukul 11.00 Wita, massa kembali melakukan perusakan terhadap empat sepeda motor yang berada di rumah Noodin.

  • Pukul 14.30 Wita, Abdullah, korban tewas dalam pertikaian dini hari, dimakamkan di Gunung Daeng, Kelurahan Sebengkok, Kecamatan Tarakan, Tengah, Kota Tarakan.

  • Pukul 18.00 Wita, terjadi pengeroyokan terhadap Samsul Tani, warga suku Bugis, warga Memburungan, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, oleh orang tidak dikenal.

  • Pukul 18.00 Wita, personel gabungan dari Polres Tarakan (Sat Intelkam, Sat Reskrim, dan Sat Samapta) diperbantukan untuk mengamankan tempat kejadian perkara.

  • Pukul 20.30 Wita hingga 22.30 Wita, berlangsung pertemuan yang dihadiri unsur pemda setempat, seperti Wali Kota Tarakan, Sekda Kota Tarakan, Dandim Tarakan, Dirintelkam Polda Kaltim, Dansat Brimob Polda Kaltim, Wadir Reskrim Polda Kaltim, serta perwakilan dari suku Bugis dan suku Tidung. Pertemuan berlangsung di Kantor Camat Tarakan Utara.

    Dalam pertemuan itu, disepakati bahwa masalah yang terjadi adalah masalah individu. Para pihak bertikai sepakat menyerahkan kasus tersebut pada proses hukum yang berlaku. Polisi segera bergerak mencari pelaku. Semua tokoh dari elemen-elemen masyarakat memberikan pemahaman kepada warganya agar dapat menahan diri.

  • Selasa, 28 September 2010
    Pada pukul 11.30 Wita, polisi menangkap dua orang yang diduga kuat sebagai pelaku dalam pembunuhan Abdullah. Mereka adalah Baharudin alias Bahar (20) dan Badarudin alias Ada (16).

  • Namun, pada Selasa pukul 20.21 Wita, terjadi lagi bentrokan yang melibatkan sekitar 300 warga dan aksi pembakaran terhadap rumah milik Sani, salah seorang tokoh suku Bugis Latte Pinrang. Dua orang tewas adalah Pugut (37) dan Mursidul Armin, sementara empat orang lainnya terluka.

  • Mabes Polri telah mengirimkan 172 personel brimob dari Kelapa Dua untuk mendukung pasukan Polres Tarakan. Pasukan diberangkatkan pukul 04.00 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta dan tiba di Tarakan pukul 07.30 Wita.

Read More →

Kronologi Kasus Blowfish dan kerusuhan AMpera

Kronologi Kasus Blowfish atau kerusuhan di Jalan Ampera terjadi pada siang hari saat kasus sidang kasus pembunuhan di Diskotek Blowfish April lalu, berikut Kronologi Kasus Blowfish


  • Albert yang menupakan pengunjung di tolak memasuki area diskotek, yang terletak di Gedung Wisma Mulia.
  • Ditolak masuk ke dalam diskotek membuatnya tersinggung. Albert ditolak karena tidak memesan tempat terlebih dulu.
  • Terjadi perselisihan dengan anggota keamanan diskotek. Sang pengunjung yang dibantu oleh beberapa rekannya sempat terlibat adu jotos dengan anggota kemanan.

  • Rekan Albert yang tak terima rekannya diusir, melancarkan serangan balasan keesokan harinya, Ahad (4/4). Serangan tersebut membuat anggota kemanan kocar kacir. Petugas kemanan kemudian meminta bantuan beberapa rekannya yang berada di luar diskotek. Alhasil, tarung bebas terjadi antara kelompok Albert dengan anggota kemanan diskotek.

  • Keributan itu berujung dengan tewasnya rekan Albert, M Sholeh. Sholeh tewas akibat luka tusukan di tubuhnya. Pasca keributan, polisi mengamankan empat pemuda yang diduga melakukan tindak pengeroyokan terhadap Sholeh. Bersama mereka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya, balok, minuman keras, pisau, besi, serta beberapa senjata tajam lainnya

Read More →

Korban Bentrokan di Ampera cafe Blowfish

Korban Bentrokan di Ampera menimbulkan Lima orang mengalami luka tembak akibat Bentrokan di Ampera, lokasi kerusuhan di sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Tiga korban lain mengalami luka terkena sabetan senjata tajam.


1. Matkey, mengalami luka tembak di tangan kanan. Dia tinggal di Bekasi.

2. Muksin, mengalami luka tembak yang menembus lengan kiri. Dia tercatat tinggal di Jalan Otista, Bidara Cina, Jakarta Timur.

3. Fransiscus Reva, mengalami luka tembak pada dada kiri dan pipi kanan serta luka bacok. Dia tinggal di Gunung Sahari Selatan, Jakarta Pusat.

4. Ian, mengalami luka tembak pada dada kiri.

5. Tito Resta, mengalami luka tembak pada dada kiri.

6. Semy, mengalami luka bacok pada jari kanan. Dia tinggal di Tangerang Selatan.

7. Muthi alias Badmas, mengalami luka bacok pada kaki kiri.

8. Paulinus, mengalami luka. Dia tinggal di Pamulang Barat


Read More →